Anak Autisme Juga (Bisa) Pintar!

Jangan dikira penyandang autisme identik dengan bodoh. Memang, diakui DR. Rudy Sutadi, DSA, sekitar 70 persen penderitanya dinyatakan mengalami retardasi mental. "Penyebabnya bisa berbagai hal. Yang jelas, bila anak autisme tak ditangani, ya, bisa dikatakan termasuk retardasi mental. Karena kriteria IQ-nya di bawah 75."

Tapi jika penyandang autisme ditatalaksana dengan intensif dan baik, maka banyak juga yang ber-IQ tinggi. "Ada yang IQ-nya 120-130. Bahkan 150." Jadi, si anak sebenarnya berpotensi IQ tinggi. Hanya saja sebelum ditatalaksana IQ-nya itu tak terukur. Setelah ditatalaksana barulah diketahui kalau IQ-nya ternyata tinggi. Kelak di kemudian hari mereka bisa menjadi seorang yang ahli di bidangnya. Contoh, pelukis Van Gogh dan Leonardo Da Vinci. Riwayat hidup mereka diperkirakan autistik.

Lain halnya bila si penyandang autisme tak ditangani, mungkin ada beberapa gejala yang berkurang. Namun ada pula yang gejalanya menetap, menghebat, atau malah yang tadinya tak ada jadi muncul. Pada prinsipnya, tandas Rudy, penyandang autisme yang tak ditatalaksana dengan baik tetaplah autisme. "Salah jika orang tua mengharapkan anaknya bisa 'sembuh' dengan bertambah umurnya. Justru akan lebih bertambah besar gap-nya kalau dilihat dari grafik perkembangannya. Mungkin beberapa bulan tak terlihat tapi lama-lama makin terlihat."

Betapa pentingnya tatalaksana yang baik dan komprehensif. Padahal bagi keluarga berpenghasilan terbatas yang anggota keluarganya menyandang autisme sangat berat untuk bisa terus ditangani. Miris sekali mendengarnya.



wedeberjibaku 010708

Tidak ada komentar:

Posting Komentar